Oleh: dr. Abdul Jabbar Al Hayyan, Dokter tim CLS Knights Surabaya
Ada satu hal yang selalu dianggap remeh dan kebanyakan sering tidak dilakukan oleh penikmat-penikmat basket, yaitu stretching (peregangan). Situasi seperti ini tak hanya ditemui pada pemain-pemain amatir yang bermain seminggu 1x atau 2x, bahkan pada beberapa pemain profesional pun stretching masih dianggap beban, bukan keperluan. Padahal ada banyak manfaat yang sangat besar dari stretching ini.
Maka dari itu menyambung tulisan Asep sebelumnya tentang urutan persiapan yang baik, yaitu warm up dulu baru stretching, akan saya bahas mengenai stretching lebih lanjut.
Berbicara tentang stretching, berarti kita berbicara tentang fleksibilitas. Fleksibilitas termasuk salah satu komponen fisik tubuh kita. Dengan komponen-komponen lainnya, ia membentuk kemampuan fisik kita. Komponen lainnya meliputi (mohon maaf saya pakai bahasa Inggris karena belum menemukan padanan kata-katanya) strength, power, speed, endurance, balance, coordination, agility, dan skill. Fleksibilitas biasanya didefinisikan sebagai seberapa luas jangkauan gerakan dari sebuah sendi, contohnya seberapa sudut yang bisa dibentuk oleh lutut dari 0 derajat hingga menekuk maksimal. Saat melakukan stretching, yang menjadi target kita adalah otot.
Otot yang terlalu kaku dan terlalu kencang membatasi jangkauan gerakan kita dan menghambat kerja otot, akibatnya performance juga tidak bisa maksimal. Pada beberapa kasus, kurangnya fleksibilitas merupakan faktor utama dari nyeri sendi dan otot. Hal ini bisa dicegah+diatasi dengan rutin melakukan stretching.
Dengan stretching yang benar, minimal ada 4 manfaat yang dapat diperoleh: jangkauan gerakan yang lebih luas, power yang meningkat, berkurangnya kelelahan, dan berkurangnya nyeri otot setelah aktivitas. Dengan fleksibilitas yang baik, jangkauan gerakan menjadi lebih luas, yang artinya langkah lebih panjang, ayunan lengan lebih lebar. Dengan fleksibilitas yang baik, panjang serat otot menjadi meningkat, sehingga bisa berkontraksi lebih jauh, power pun meningkat. Dengan stretching yang baik, serat otot melonggar sehingga memudahkan sirkulasi darah untuk masuk, mempermudah perbaikan sel, membuang produk-produk sisa sehingga mengurangi nyeri dan kelelahan.
Lalu bagaimanakah stretching yang benar itu? Kalau pertanyaannya begini, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama soal teknik yang digunakan, yang kedua soal aturan umum saat melakukannya. Soal teknik, secara garis besar ada 2 teknik yang bisa digunakan yaitu static stretching dan dynamic stretching. Static stretching adalah stretching yang dilakukan tanpa bergerak, ini adalah stretching yang umum dilakukan. Sedangkan dynamic stretching adalah stretching yang dilakukan dengan bergerak. Dynamic stretching sangat baik dilakukan sebelum berlatih, sementara static stretching sangat baik dilakukan setelah berlatih. Bagaimana cara melakukannya? Bisa dicari di youtube dengan keyword static stretching for basketball dan dynamic stretching for basketball :)
Aturan umum yang perlu diperhatikan saat melakukan stretching ada beberapa, yaitu:
1. Lakukan pemanasan sebelum stretching.
2. Stretchinglah sebelum dan sesudah latihan
3. Stretchlah grup-grup otot yang besar dan grup-grup yang berlawanan. Contohnya stretch otot paha depan dan paha belakang.
4. Stretch lah dengan lembut dan perlahan.
5. Stretch hanya sampai titik tegang, jangan sampai sakit.
6. Tahan stretching kurang lebih 20-30 detik.
7. Mulailah dari tubuh atas ke tubuh bawah atau sebaliknya, agar tidak ada yang terlewati.
Sekian dulu dari saya, mohon maaf atas salah kata, semoga bermanfaat. Sampai ketemu di Hoopshealth selanjutnya. Mari kita meregang bersama-sama :)
Sumber:
http://mainbasket.com/2012/02/02/stretching-lakukan-sebelum-basket-olah-raga-dan-rasakan-manfaatnya/
0 komentar:
Posting Komentar